Hidupku dan Mimpiku

Hidupku dan Mimpiku

By:Mirna Widiastuti (XI-F4)

Harum tanah menyeruak masuk ke penciuman,udara sejuk nan dingin menembus tulang,suara ayam berkokok seolah-oalah jadi alarm alami ,sinar matahari menyeruak masuk ke jendela kamar seorang remaja laki-laki,mata remaja tersebut mengerjap-ngerjap merasakan silaunya sinar matahari.

~~~~~~~

“RINOOOO ,RINOOOOO,BANGUNNN!”

ya namaku adalah Rino lebih tepatnya Zaferino Altair Ichiro,umurku 17 tahun, aku sekolah di SMA ATLANTA ,aku duduk di bangku SMA kelas 11 tepatnya di kelas 11-A1 kelas unggulan yang selama ini aku idam-idamkan waktu aku masih tingkat SMP,akhirnya dengan usahaku ,doaku,dan doa ibukku bisa ku raih kelas tersebut.Aku adalah anak yatim,ayahku meninggal dunia waktu aku berumur 1 tahun.Suatu ketika ibukku memberitahuku bahwa sebelum ayah meninggal dunia beliau sempat berpesan kepada ibukku kalau suatu saat nanti ayah berharap agar aku bisa meneruskan mimpinnya yang dulu belum sempat ia raih. Mimpi? Mimpi apa? Bagaimana bisa?

“Bangun rinooo,ini udah jam berapa? nanti kamu telat masuk sekolahh.” Ucap ibu rino membangunkannya.

“baik buu, aku akan bangun.” Jawab rinoo dengar suara khas bangun tidur.

Ibuku memang begitu kalau soal waktu disiplin banget,tapi itu tidak masalah karena itu semua juga demi kebaikanku.

~~~~~~~

“Kringggg………Kringgggggg.” Bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran akan segera di mulai.

Jam pertama yaitu pelajaran olahraga ,para murid bergegas untuk mengganti seragam sekolah dengan pakaian olahragannya ,termasuk aku sendiri. Seperti biasa kita berlari ke lapangan ,lebih tepatnya lapangan basket ,di karenakan materi hari ini membahas tentang permainan bola basket.Sebelum olahraga di mulai murid kelas XI-A1 melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk me ghindari terjadinya cidera,kalian tahu siapa yang di tunjuk untuk memimpin pemasan ini? Ya tentu saja aku.

“Anak-anak siapa yang mau memimpin pemanasan ini?” tanya pak Yanto selaku guru olahraga

“Jika tidak ada yang mau mengajukkan diri ,akan bapak tunjuk.” Imbuhnya

“Rino saja pakk……,biar dia saja yang mimpin ,siapa tau mimpinya berkembang HAHAHAHAHHHAH.”Jawab Galen Kaino Sanjaya ,murid berandalan yang sering keluar masuk ruang BK dan di iringi gelak tawa semua murid kelasku. Dia adalah salah satu murid yang tidak suka denganku,entah apa salahku aku pun tidak tahu,mungkin karena ekonomi keluargaku dan ketidaklengkapnya orang tuaku dia selalu seenaknya saja padaku.

“Sudah-sudah cukup,Rino maju kedepan pimpin pemanasannya nak!”Panggil pak yanto

“Baik pak.”Jawabku

Setelah melakukan pemanasan ,di lanjutkan materi oleh pak yanto dan di lanjutkan dengan praktek.Praktek kali ini yaitu olahraga volley,praktek di lakukan secara bertahap mulai dari servis,pukulan,dan juga serangan.

“Baik anak-anak cukup sampai sini pembelajaran olahraga kali ini,kalian semua bisa kembali ke kelas kecuali Rino ,kamu ikut saya ke ruangan bapak.” Ujar pak yanto.

“hati-hati rinnn ,pasti lo kena marah itu HAHAHAHAHA.”Ujar Galen sambal tertawa.

Sesampainya di ruangan pak yanto Rino tampak sedikit gugup, dalam pikirnya memikirkan berbagai pertanyaan yang mungkin akan di ucapkan oleh pak yanto nanti.

“Emmm begini Rino ,bapak lihat-lihat permainanmu tadi bagus ,apalagi bagian smash mu bagus kuat sekali,apa kamu tidak mau mengasah kemampuanmu itu Rino? berhubungan 2 bulan kedepan ada pertandingan volley internasional di jepang dan sekolah kita terpilih sebagai perwakilan dari Indonesia apa kamu tidak berniat bergabung dalam regu volley sekolah ini?ini bisa jadi kesempatanmu untuk meraih mimpimu itu.” Jelas pak yanto panjang lebar .

“Sebelumnya terimakasih atas apresiasinya pak,sebenarnya saya ingin ikut tapi……” jawab Rino sedikit di jeda.

“Tapi apa Rino?kemampuanmu dalam bermain juga bagus ,lalu apa yang membuatmu ragu?” jawab pak yanto.

“Maaf pak,tapi biayanya sangat mahal ,saya tidak punya cukup uang,juga Kesehatan saya yang kurang baik mungkin akan merepotkan jika hari-H nanti penyakit saya kambuh.”jawab Rino.

“Tenang saja rino,untuk biaya biar sekolah yang tanggung ,sekolah akan memberikanmu biaya tersebut ,untuk kesehatanmu mungkin kamu bisa mempertimbangkan ini terlebih dahulu.”jawab pak yanto teguh dengan pendiriannya.

“Baik pak akan saya pikirkan.” Jawab rino lalu keluar dari ruangan pak yanto.

Kringgg…..kringggggg……….

Bel sekolah berbunyi menandakan waktunya pulang.

~~~~~~~

Hari pun sudah malam ,dan rino masih memikirkan apa yang di ucapkan oleh pak yanto tadi,berhubungan dengan volley tadi apa kalian sudah tau apa mimpi rino? Yaa tepat sekali mimpinya adalah menjadi seorang atleet volley dan mimpi tersebut mimpi yang di sampaikan ayah Rino kepada ibunya sebelum beliau meninggal dunia.

Rino masih mempertimbangkan tawaran pak yanto tadi,mungkin karena penyakitnya? Sebenarnya rino punya penyakit apa? Yaa rinoo memiliki penyakit Jantung ,maka dari itu rino was-was bila penyakitnya kambuh. Sambil makan malam di meja makan rino memutuskan untuk menerima tawaran dari pak yanto ,dan meminta izin kepada ibunya.

“bu bolehkah Rino meminta izin ibu?Rino mau mengikuti pertandingan volley di jepang bu,dan sekolah sudah membiayainya ,apakah di izinkan bu?”Tanya Rino kepada ibunya.

“Tapi bagaimana jika jantungmu kambuh nak?” jawab ibu rino dengan penuh kekhawatiran.

“Tenang saja bu ,Rino akan menjaga diri.” Jawab Rino menyakinkan ibunya.

“Yasudah kalau itu maumu nak , Ibu hanya bisa berdoa ,dan ibu punya satu pesan untuk Rino ,walaupun orang mengejek rino walaupun orang banyak yang benci sama rino ,rino jangan balas dendam ya ke mereka? Dunia memang tidak sebaik itu nak ,maka kamunya yang harus lebih peka mana yang benar dan mana yang berpura pura.Kalau kamu baik sama orang,belum tentu orang itu juga berbuat baik sama kamu,karena tidak semua orang berpikir seperti kamu bisa saja sebaliknya? Ingat,Manusia bisa membenci tanpa alasan bahkan menjatuhkan diri kamu,Bukan manusiannya tapi sifat orang itu.Tapi walaupun begitu jangan pernah berpikir sekali-kali untuk balas dendam ya nak karena itu tidak baik.”ucap ibu rino.

“Baik bu,rino akan ingat itu.”jawab rino

Setelah mendapatkan izin dari ibunya ,rino sesegera mungkin menghubungi Pak yanto untuk mengonfirmasikan jika rino menerima tawaran tersebut.

~~~~~~~

2 bulan kemudian ,yaitu 1 minggu lagi hari pertandingan akan di mulai,Rino tidak sabar untuk mengikuti pertandingan tersebut. Namun….pagi hari saat hendak berangkat sekolah jantung Rino tiba-tiba kambuh.

“Aghhhh….. Jantungkuuu..s-s-s-ssakit…,ib—uu t-tolongg.”Rino pingsan tak sadarkan diri di depan rumahnya

“Rinooooo…….. nakkkk kamu kenapaaaaa….jangan bikin ibu takut nakkk,ayo bangunnn rinooo hiksssss…hikssss.”Ucap ibu Rino sambal menangis dan menghubungi ambulan

Sesaat kemudian sampai di rumah sakit ,dan rinoo di masukkan ke UGD.Ibu rinoo tiada hentinya berdoa agar anaknya selamat.Dokter pun keluar ruangan tersebut

“Bagaimana dengan anak saya bu?.”tanya ibu rino.

“Begini bu,Rino anak ibu membutuhkan donor jantung,dan harus di operasi ,dan ini harus segera di tindak lanjuti bu.

Ibu rino seketika lemas mendengarkan penuturan dokter tersebut.Tapi disisi lain galen kecelakaan dan kondisinya sangat parah ,tapi saat Galen masih sadar dia berpesan….

“Dok…saya sudah tidak kuat,tolong donorkan jantung saya ke teman saya yang Bernama  Zaferino Altair Ichiro,t-t-terimakasih dok.”ucap Galen kepada dokter tersebut,Galen merasa bersalah karena bersikap tidak baik kepada Rino.

Operasi rino pun dilakukan dengan sangat lancar.

~~~~~~~

1 minggu kemudian ,dan rino sudah pulihh,dan waktu pertandingan akan di mulai rino dan timnya berangkat ke jepang,dan sebelum itu rino berpamitan dengan ibunya dan tidak lupa juga mampir ke makam Galen.

“Lennn.. makasih ya atas semuanya,aku janji akan selalu jaga jantung ini,aku mau berangkat ke jepang buat tanding len, doakan dari atas sana yaa..supaya timku menang ,terimakasih banyak ya Len aku pamit dulu.”Ucap Rino lalu pergi dari tempat tersebut.

~~~~~~~~

Pertandingan pun di mulai dan tim rino memenangkan pertandingan tersebut.

Pesan cerita tersebut yaitu jangan pernah balas dendam ke orang,juga kita ingin Impian kita terwujud ,kita harus bekerja keras dan semangat,dan paling utama yaitu beribadah dan doa dari orangtua.

Yuche Yahya Sukaca | Kepala Perpustakaan

Perpustakaan Sastra Pradnya - Kebun Pengetahuan Hijau

You might also like